Dear suami masa depan,
Aku memang
tidak pintar memasak, aku juga banyak tidak menyukai makanan, tapi tenang
perutmu takkan kosong saat pagi kamu keluar rumah.
Mungkin aku
hanya bisa memasakkanmu nasi goreng, omelette, dan roti bakar semua serba ala kadarnya,
namun takkan pernah lupa untuk kusiapkan setiap paginya. Tentu dengan bumbu
cinta sebagai pelengkap.
Aku memang
bukan wanita yang romantis. Yang senang diajak ke candle light dinner di hotel
mahal. Aku hanya mau kamu ajak makan berdua hasil masakan kita berdua. Tentu di
rumah kita, tempat dimana segala cinta dan kasih sayang itu tumbuh. Bukankah
itu romantis?
Aku memang
bukan wanita yang lemah lembut. Aku aku mencoba untuk lembut hanya untuk
dirimu. Mendengarkan semua nasihatmu, tunduk menjadi makmummu.
Aku memang
bukan wanita yang cantik. Bila kau berkehendak aku kan belajar bersolek,
belajar bagaimana menggunakan kuas-kuas aneh, belajar untuk mengetahui
fungsi-fungsi alat make up yang asing bagiku.
Atau
kupercantik diriku dari dalam. Ku pupuk hatiku dengan kebaik-baikkan. Bukan kah
itu lebih cantik?
Aku memang
wanita urakkan yang suka seenaknya. Tapi aku janji aku kan belajar menjadi
wanita sesungguhnya asal kamu yang mengajari. Asal kamu yang menuntunku ke arah
yang benar.
Aku memang
wanita cengeng. Yang lemah akan tekanan. Maukah kamu menjadi pelindungku nanti,
wahai belahan jiwa?
Aku tak perlu
harta yang melimpah, aku hanya perlu harta yang cukup. Cukup untuk
membahagiakan keluarga kecil kita. Aku, kamu, mungkin dua sampai tiga anak yang
lucu-lucu.
Aku tak perlu
rumah megah bak istana. Cukup rumah sederhana yang dapat menampung kita dari
panasnya siang dan dinginnya malam. Dimana didalamnya terdapat banyak cerita
dan kebahagian yang tidak pernah kita dapatkan di rumah yang lain.
Aku tak perlu
biskop pribadi yang sangat canggih. Cukup home theater kecil yang cocok untuk
melihat film bersama setiap akhir pekan. Dimana aku bisa bersandar dibahumu dan
menikmati pop corn buatan rumah yang akan lebih mengasyikan daripada menyisikan
beberapa ribu untuk melihat bioskop.
Aku tak perlu
mobil milyar rupiah, cukup kendaraan sesuai dengan kemampuan kita, yang penting
dapat membawa kita pergi ke tempat-tempat epic yang tidak pernah kita tahu
sebelumnya.
Aku tak perlu
Pangeran dari Inggris, aku tak perlu selebritis ganteng, aku tak perlu
milyarder ganteng, aku hanya perlu dirimu. Menemaniku disisa dihidup ini,
menjalaninya bersama malaikat-malaikat kita nanti. Tentu dengan ridho-NYA.
Tunduk dan patuh dibawah perintah dan larangnya. Dan semoga kamu kelak akan
menjadi imam dan pengantar surgaku. Aamin Ya Robbal Al Aamin.
So, where the h*ll are you? HAHAHA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Write your words ^^