Senin, 27 November 2017

Pengalaman Sexual Harassment.

I have a bad experince about sexual harassment.

Dulu waktu SMA aku lupa kelas berapa soalnya pengalaman SMAku setiap kenaikan kelas nggak ada yang berbeda. Hehe. Kayaknya sih antara kelas 1 atau 2 awal sebelum aku bisa naik motor. Aku biasanya pulang kalo nggak di jemput ya naik bus. Nah kebetulan sekali hari itu aku naik bus. Biasanya dari bus aku telepon minta di jemput karena jarak dari pemberhentian bus dan rumah mayan jauh. 2 km ada kali ya. Tapi sering juga kok jalan kaki. Pas banget Ibuku nggak ngangkat telepon. Pas aku telepon ada orang dari jalan raya naik motor dengan membawa sangkar burung di belakangnya belok di jalan ke desaku (aku tinggal di desa). Aku sih nggak punya bad feeling ya toh juga banyak orang yang masuk desaku. Nah samping kanan kiri sepanjang jalan itu sawah dan pohon-pohon sebenarnya nggak akan merasa panas atau capek. Kalo cuaca bisa malah bisa lihat Gunung Lawu kok. Alhamdulillah sekali. Setelah berjalan cukup lama,
ada kali setengah jalan aku lihat cowok tersebut berhenti. Aku mah nggak merasa aneh ya mungkin dia lagi nyari burung. Dengan masih menggunakan helmnya dia berjalan mendekat dan tangannya diletakan (maaf) di anunya dia dan he made sound like hmm If you know what I mean. Sumpah aku langsung berinding disko. Diam tak tau mau ngomong apa. Pengen teriak tapi nggak bisa. Posisinya aku sedang bawa tas laptop di depan aku kira dia mau merampas laptop aku ternyata mau ngelihatin 'burung' nya. Dengan sikap aku memeluk laptopk erat dan menyoba menutupinya dengan laptop. Padahal ya posisi siang bolong. Ada beberapa petani juga. Kalopun aku teriak pasti kedengaran. Shock mungkin itu yang membuat pikiranku membeku, mulut membisa, dan benar-benar nggak bertenaga. Aku nggak lari hanya berhari cepat dengan ketakutan dan sama sekali nggak berani menengok ke belakang. Pas berjalan agak jauh ada sodaraku lewat dan aku masih diam nggak berani ngomong. Sampai rumahpun aku nggak cerita ke ibuku. Bayang-bayangan tadi terus teriang dipikiran. Ada ketakutan yang berhasil membuatku diam dan trauma. Baru malem apa sorenya aku cerita ke orang tuaku tentang kejadian tadi.

Aku kurang setuju dengan pendapat 

"Halah cuma dilihatin nggak diapa-apain"
Coba deh aku ngerasain sendiri bagaimana melihat begituan yang bukan semestinya pasti shock. Pikiranmu bukan cuma berkisaran tentang itu saja pasti ada kemungkinan buruk yang teriang dipikiranmu. Terbayang-bayang kejadian tadi pasti membuatmu trauma untuk melalui jalan itu, pergi sendirian, bahkan takut sama cowok.

"Lebay banget kamu, Pril."
Kamu bisa menyebut aku lebay, alay, melebih-lebihkan terserah. Tapi aku mengalaminya sendiri. Aku juga baca berita banyak korban pemerkosaan yang diam nggak berani ngomong sama orang terdekat mereka bahkan orang tua. Karena mereka takut. Menceritakan sama saja membuka kenangan yang mereka coba hapus dan tutup rapat-rapat. Mereka juga takut bila meraka berteriak dan semua orang tahu cap jelek akan melekat didiri mereka.

"Makanya pakai baju yang tutup dong."
Maaf, kurang tertutup apa aku pakai baju anak SMA dan pakai jilbab. Pakaianku sopan. Nggak ketat apalagi ngerawang. Pelaku tidak pandang bulu selama ada kesempatan pasti dia melakukan. Pas kesempatan ada anak SMA polos jalan kaki sendirian. Pas posisi dia lagi lewat. Saya kira jarang ada perilaku seperti ini direncanakan pasti ada kesempatan yang membuat mereka melakukannya. Saya kira perempuan harus siap segala jenis tameng untuk menghalau permasalahan ini. Ya, aku tahu sekuat-kuatnya kita atau sebisa mungkin mengindar kalo ketemu juga lemes pasti.

Saya pernah menerima saran menghadapi orang seperti itu hal pertama dilakukan jangan diam saja atau teriak. Mereka itu suka diperhatikan itu kenapa mereka menyebar 'burung' mereka dimana-mana. Makanya semakin dia di notice banyak orang berarti misi dia berhasil dan dia senang.

Permalukan dia. Komentari jelek hal yang dipamerkan seperti "Kecil gitu dipamerin" I know itu gimana gitu dan aku sendiri juga ngga yakin bisa melakukannya. Tapi kita harus melawan dia dengan cara merendahkan dia. Rasa sombong dan capernya dia pasti aku runtuh bila dia dihina. Dia pasti malu bila hal yang dibangga-banggain ternyata bukan apa-apa. Sebagai wanita kita harus melawan lelaki laknat yang lebih pantas dipotong 'burung'nya daripada memeperlihatkan ke cewek. Jangan takut lakukan sesuatu bila dia mengancam kita. Tubuh kita ada hak kita. Kita sendiri yang berkewajiban untuk menjaganya. So good luck, girls.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Write your words ^^