Jumat, 06 Februari 2015

Dear My Future Husband


Dear suami masa depan,
Aku memang tidak pintar memasak, aku juga banyak tidak menyukai makanan, tapi tenang perutmu takkan kosong saat pagi kamu keluar rumah.
Mungkin aku hanya bisa memasakkanmu nasi goreng, omelette, dan roti bakar semua serba ala kadarnya, namun takkan pernah lupa untuk kusiapkan setiap paginya. Tentu dengan bumbu cinta sebagai pelengkap.
Aku memang bukan wanita yang romantis. Yang senang diajak ke candle light dinner di hotel mahal. Aku hanya mau kamu ajak makan berdua hasil masakan kita berdua. Tentu di rumah kita, tempat dimana segala cinta dan kasih sayang itu tumbuh. Bukankah itu romantis?
Aku memang bukan wanita yang lemah lembut. Aku aku mencoba untuk lembut hanya untuk dirimu. Mendengarkan semua nasihatmu, tunduk menjadi makmummu.
Aku memang bukan wanita yang cantik. Bila kau berkehendak aku kan belajar bersolek, belajar bagaimana menggunakan kuas-kuas aneh, belajar untuk mengetahui fungsi-fungsi alat make up yang asing bagiku.


Atau kupercantik diriku dari dalam. Ku pupuk hatiku dengan kebaik-baikkan. Bukan kah itu lebih cantik?
Aku memang wanita urakkan yang suka seenaknya. Tapi aku janji aku kan belajar menjadi wanita sesungguhnya asal kamu yang mengajari. Asal kamu yang menuntunku ke arah yang benar.
Aku memang wanita cengeng. Yang lemah akan tekanan. Maukah kamu menjadi pelindungku nanti, wahai belahan jiwa?
Aku tak perlu harta yang melimpah, aku hanya perlu harta yang cukup. Cukup untuk membahagiakan keluarga kecil kita. Aku, kamu, mungkin dua sampai tiga anak yang lucu-lucu.
Aku tak perlu rumah megah bak istana. Cukup rumah sederhana yang dapat menampung kita dari panasnya siang dan dinginnya malam. Dimana didalamnya terdapat banyak cerita dan kebahagian yang tidak pernah kita dapatkan di rumah yang lain.
Aku tak perlu biskop pribadi yang sangat canggih. Cukup home theater kecil yang cocok untuk melihat film bersama setiap akhir pekan. Dimana aku bisa bersandar dibahumu dan menikmati pop corn buatan rumah yang akan lebih mengasyikan daripada menyisikan beberapa ribu untuk melihat bioskop.
Aku tak perlu mobil milyar rupiah, cukup kendaraan sesuai dengan kemampuan kita, yang penting dapat membawa kita pergi ke tempat-tempat epic yang tidak pernah kita tahu sebelumnya.
Aku tak perlu Pangeran dari Inggris, aku tak perlu selebritis ganteng, aku tak perlu milyarder ganteng, aku hanya perlu dirimu. Menemaniku disisa dihidup ini, menjalaninya bersama malaikat-malaikat kita nanti. Tentu dengan ridho-NYA. Tunduk dan patuh dibawah perintah dan larangnya. Dan semoga kamu kelak akan menjadi imam dan pengantar surgaku. Aamin Ya Robbal Al Aamin.



So, where the h*ll are you? HAHAHA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Write your words ^^