Selasa, 19 Januari 2016

Terlatih Patah Hati


Judulnya aja udah sedih. Kayaknya bakal curhat yang sedih-sedih nih. Hehehe.. Nggak semuanya kok.
Jadi Tuhan tuh terbaik sama aku tapi akunya yang selalu menolak semua rejeki yang Dia kasih. Waktu awal aku masuk kuliah mohon sama Allah supaya dikasih seseorang yang bisa jaga dan nganterin aku kemana-mana. Maklumlah anak rantau dan belum dibolehin bawa motor sendiri. Eh, dapat satu cowok tapi pada akhirnya disakiti. Pertama kali ngerasain sakit hati sampai bego. Hahaha sumpah nyesel aku bisa dibego-begoin sama cowok bego. Mungkin Allah sudah sudah berbaik hati untuk aku nggak pacaran dulu. Trus aku mohon buat dapet cowok yang perhatian.
Nggak lama seseorang dari masa lalu datang secara tiba-tiba. Hahah sumpah ini lucu dulu aku yang ngejar-ngejar dia. Sekarang dia yang ngejar-ngejar aku. Perhatiannya super banget. Apakah aku seneng? Nggak sama sekali. Perhatiannya dia terlanjur overprotektif. Aku sebagai cewek mandiri (duileh) nggak bisa dikekang-kekanglah. Akhirnya aku harus menolak dia mentah-mentah. I know, dia sakit hati banget. Katanya udah nunggu lama. Dan curhat panjang lebar sama kakakku gitu. Tapi apalah, aku nggak bisa menerima seseorang yang udah bikin aku nggak nyaman. Aku sedang nggak mau menyoba untuk mengerti dan menyukai sesuatu yang sudah terlanjur aku benci. Hahaha egois kan? Soalnya dengan pengalaman yang pertama, aku sudah tolerir segala kekurangannya. Aku mencoba menerima dia lahir batin pada ujungnya aku dikecewain. Kalo ditanya sedikit trauma? Nggak! Traumaku terlalu banyak. Beranjak ke orang ketiga. Aku selalu berdoa semoga mendapatkan orang yang taat agama. Aku tahu, cowok beriman akan langsung mengajak taaruf daripada hanya buang-buang waktu pacaran. Toh, aku juga nggak berencana mau pacaran dalam waktu dekat ini. Dan taraaa... datanglah seseorang yang mempunyai agama yang alhamdulillah lebih baik dari aku. Dari awal aku sudah menolak dan membatasi untuk tidak dekat dan masuk terlalu dalam. Tapi, seorang teman berkata kalo aku harus mencoba menerima semua orang yang masuk apa adanya. Nggak boleh terlalu sombong untuk memantok sesuatu tipe. Oke, aku coba untuk berdamai dengan rasa sakitku. Semakin aku mencoba semakin masuk semakin rasanya ada yang ganjal. Aku seperti mempunyai berbagai macam alasan untuk mundur. Ada ganjalan hati yang makin nyiksa.

Kadang menyenangkan saat ada seseorang take care on me. Do something sweet to me. Tapi kok.... Hahaha aku aneh ya? Allah selalu memberikan apa yang aku minta tapi aku selalu saja menolaknya. Tapi aku selalu berbaik sangka, mungkin Allah baik menunjukkan mana yang tidak baik. Dan mengarahkan aku kearah kan yang baik. Pacaran mungkin bukan segalanya. Toh, embel-embel 'mblo 'jomblo' sudah menjadi trandmarkku. Setidaknya ku terhindari dari segala bentuk yang lebih sakit lagi. Terhindar dari segala dosa dan keburukan nantinya. Ya, karena Allah terlalu baik untuk seseorang semacan aku. Alhamdulillah. Segala puji untuk mencipta segala macam keindahan ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Write your words ^^